Banyak kenangan dan pesan moral dari
Almarhumah Elisa, salah satu aktivis perempuan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) yang kemarin wafat pada 23 Februari 2022 pukul 09.50 WIB di RS Lamongan.
Perempuan yang dalam keseharian dipanggil Lisa dan tersebut lahir di Lamongan, 18 Januari 2001, Dia adalah anak kedua dari 2 bersaudara yang juga sudah mendahuluinya sejak usia satu tahun.
Elisa ialah putri dari pasangan Bapak Rusdi, dengan Ibu Mi'ah, asal desa Takeranklating, kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan. di lingkunganya dikenal sebagai penggerak organisasi Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) di tingkat Ranting Desa Takeranklating, dan meninggal dalam usia muda 21 tahun.
Semasa hidup, almarhumah tercatat sebagai pejuang jamiyah yang ikhlas dalam berkhidmah.
Diantaranya disampaikan Ketua IPNU Rona Trigus Kurniawan dalam acara Tahlil yang diselenggarakan Pimpinan Ranting (PR) IPNU IPPNU, Rabu (29/03/2022).
"Elisa merupakan sosok yang inspiratif nan aktif, karena sepak terjang pasca Aktif di organisasi"
Menurut, Elly Nur Aini, Ketua Ranting IPPNU Desa Takeranklating, almarhumah selain Aktif di organisasi, juga Mahasiswi Aktif prodi Manajemen Ekonomi Di Universitas Trunojoyo Madura, dalam organisasi mempunyai banyak inspirasi, ide dan gagasan yang menarik," ujarnya.
Dikenal Sosok Pintar dan pendiam
Sejak kecil, kehidupannya berada di lingkungan sosial yang beraneka ragam.
Elisa merupakan anak tunggal , putri dari Bapak rusdi. Kesehariannya ia dikenal sebagai anak pendiam, jarang keluar rumah.
ia aktif di IPPNU sejak di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), Semasa kecil hingga besar tidak mempunyai riwayat sakit. Hanya saja sakit wajar seperti di alami semua orang (Batuk, Pilek, Panas).
Namun ia mendadak sakit, yang dirasakan kepalanya sakit. Hari demi hari kondisi tubuh tidak tambah membaik, namun semakin menurun, kemudian di bawa ke RS untuk memperoleh perawatan medis, dan dia dirawat selama 11 hari.
Disetiap harinya setiap koma sesekali sadar, yang dilakukan ialah meragakan gerakan seperti mengerjakan tugas (sambil mengetik di laptop), tangan di ayun-ayunkan layaknya seorang sedang bahagia bersholawat.
Tidak hanya itu, ia juga masih sempat berbicara, dia hanya teringat dengan organisasi tercintanya (IPPNU). Dia menanyakan bagaimana kondisi ranting nya, dan perkembangannya.
Malam tepat pada tgl 22/02/2022 kondisi dia membaik. Namun ke esoknya tepat pada Rabu (23/02/2022) kondisi dia semakin kritis, tepat pada pukul 09.00 WIB. Rekanita Elisa telah menghembuskan nafas terakhirnya.
[By : Rgk.id]
Tags:
groasting